Pendahuluan:
Seiring dengan perkembangan teknologi yang
berkembang pesat, mampu memberikan pengaruh besar di begitu banyak aspek
kehidupan, baik itu disekitar tempat tinggal, perguruan tinggi, dunia bisnis,
tempat kerja, dan lain-lain. Kemajuan teknologi sendiri didalamnya mengandung
beragam kemudahan yang ditawarkan, dan apabila hal ini dapat dimanfaatkan
dengan baik maka otomatis akan dapat meningkatkan kinerja bagi penggunanya. Ada
empat macam teknologi yang perkembangannya relatif menonjol saat ini, yaitu:
teknologi informasi, teknologi pemanufakturan, teknologi transportasi dan
teknologi komunikasi. Diantara berbagai
jenis teknologi yang berkembang pesat, teknologi informasi mempunyai dampak
yang paling dominan terhadap perubahan lingkungan bisnis maupun di kehidupan
sehari-hari. Istilah teknologi informasi yang sekarang lazim digunakan banyak
orang, sebenarnya merupakan perpaduan antara teknologi komputer, komunikasi dan
otomasi kantor yang telah bercampur menjadi satu sehingga sulit untuk
memisahkannya. Salah satunya Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Makalah ini akan
membahas tentang system informasi akuntansi beserta dengan organisasi
bisnisnya.
Pembahasan:
Akuntansi merupakan bahasa bisnis. Sebagai
bahasa bisnis akuntansi menyediakan cara untuk menyajikan dan meringkas
kejadian-kejadian bisnis dalam bentuk informasi keuangan kepada pemakainya. Informasi
akuntansi merupakan bagian terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan
oleh manajemen. Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh suatu sistem dibedakan
menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi
manajemen. Pemakai informasi akuntansi pun terdiri dari dua kelompok, yaitu
pemakai eksternal dan pemakai internal. Yang dimaksud dengan pemakai ekseternal
mencakup pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, pemasok,
pesaing, serikat kerja dan masyarakat. Sedangkan pemakai internal adalah pihak
manajer dari berbagai tingkatan dalam organisasi bersangkutan. Sistem Informasi
Akuntansi(SIA) dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi yang merubah
data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya.
Adapun tujuan Sistem Informasi Akuntansi
adalah sebagai berikut:
1. mendukung operasi-operasi sehari-hari
2. mendukung pengambilan keputusan manajemen
3. memenuhi kewajiban yang berhubungan
dengan pertanggungjawaban Akuntansi dan Teknologi Informasi
Fungsi Sistem Informasi. Dimana fungsi ini bertanggung jawab atas
pemrosesan data. Fungsi sistem informasi dalam organisasi telah mengalami
evolusi, dimana dulunya informasi ini diawali dengan struktur organisasi yang sederhana,yang
hanya melibatkan beberapa orang. Sekarang fungsi ini telah berkembang menjadi
struktur yang kompleks melibatkan banyak spesialis :
1.Lokasi
organisasi, pentingnya posisi fungsi sistem informasi dalam organisasi
tergantung pada pentingnya aplikasi computer dalam suatu organisasi.Jika
aplikasi kcomputer yang diterapkan lintas fungsi dan anggaran sistem computer
semakin meningkat, maka peran fungsi sistem informasi dalam organisasi juga
akan cenderung meningkat.
2.Spesialisasi fungsional, struktur departemen sistem
informasi yang paling lazim adalah fungsi, yaitu pemberian wewenang dan
tanggung jawab berdasarkan area keahlian teknis setiap staf
3.
Fungsi Analisis bertugas mengidentifikasi masalah dan proyek untuk mendesain
sistem yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. §
4.
Fungsi Pemrograman bertanggung jawab untuk mendesain, membuat kode, menguji,
dan men-debug program computer yang
diperlukan untuk mengimplementasikan sistem yang telah dirancang.
5.Fungsi
Operasi bertanggung jawab menyiapkan data, mengoperasikan peralatan, dan
memelihara sistem.
6.Fungsi
technical support bertanggung jawab atas sistem operasi, perangkat lunak,
desain, pengelolaan data, dan teknologi komunikasi.
7.
Fungsi user support bertugas melayani pengguna, serupa dengan fungsi teknikal
yang bertugas melayani personel di departemen sistem informasi. Komputer Pengguna Akhir Komputasi pengguna
akhir (EUC) adalah penggunaan komputer pada pengguna akhir. Pengguna akhir
menjalankan sendiri aktivitas pemrosesan informasi dengan perangkat keras,
perangkat lunak,dan sumber daya professional yang disediakan oleh organisasi.
Dengan menggunakan komputer personal yang tersambung ke jaringan dan query pengguna membuat dan mengirimkan permintaan
ke perangkat lunak pengendali akses database. Pekerjaan tersebut kemudian
diproses oleh prosesor bahasa query dan berikutnya laporan yang diminta dikirim
ke pengguna. Komputer personal memungkinkan pengguna memiliki kemampuan untuk
memproses data sendiri.
Teknologi Respons Cepat, sistem
respon-cepat esensial demi terwujudnya total quality performance (TQP) dalam bisnis.
TQP merupakan satu filosofi bahwa setiap orang harus melakukan hal yang benar
dengan cara yang benar sejak pertama kali. TQP menekankan pada kepuasan
pelanggan sampai pada titik obsesi pelanggan. TQP merupakan satu strategi untuk
bertahan dalam lingkungan persaingan dunia bisnis yang tinggi :
1.Just
In Time (JIT), sistem penjualan eceran respon cepat pada dasarnya serupa dengan
sistem persediaan just in time yang diterapkan dalam sistem persediaan
pemanufakturan. Dalam lingkungan yang tidak JIT aktivitas proses bersifat sporadic.
Sekelompok produk yang serupa diproses secara periodic untuk memnuhi kebutuhan
saat ini dan kebutuhan yang akan datang. Lingkungan JIT merupakan lingkungan
yang continue, berbeda dengan lingkungan yang prosesnya batch. Lingkungan JIT
menghendaki operasi proses yang continue dengan tujuan meminimalkan atau
mengeliminasi persediaan.
2.Web
Commerce ,manfaatnya bagi konsumen yaitu;
(1)
Tidak ada antrian untuk mengetahui informasi produk.
(2)
Jika konsumen memiliki pertanyaan yang membingungkan terkait dengan produk,maka
melalui perangkat lunak berbasis Web,pelanggan dapat memperoleh jawaban yang
cepat.
(3)Transaksi
berbasis Web dienkripsi sehingga meningkatkan keamanan transaksi leat Web.
Manfaat bagi pedagang :
(1)Penghematan biaya dengan
adanya pemesanan yang otomatis.
(2) Pengkodean data transaksi
secara elektronik dan otomatis.
(3) Biaya overhead murah.
(4) Informasi mengenai produk
perusahaan tersedia secara luas.
(5) Kemampuan untuk secara
cepat memperbarui(update)dan menyebarkan informasi mengenai produk baru maupun
harga baru.
1.Electronic
data Interchange, merupakan tukar-menukar dokumen bisnis dari computer langsung
ke computer melalui jaringan komunikasi. Standar EDI publuk, khususnya ANSI
X.12 memiliki dampak besar terhadap perkembangan sistem respon cepat.
2.
Extensile Bussines Reporting language, adalah bahasa yang menfasilitasi
pertukaran berbagai jenis dokumen bosnis dan laporan keuangan lewat internet.
Tuntutan pelaporan keuangan oleh Securities and Exchange Communision (SEC) merupakan
contoh penerapan XBRL. SEC mengizinkan perusahaan untuk mengirimkan laporan
keuangan secara elektronok dalam format XBRL.
3.Pemanufakturan
Terintegrasi-Komputer.merupakan satu pendekatan penggunaan teknologi ingormasi
dalam perusahaan pemanufakturan terintegrasi. CIM mengurangi biaya informasi
dan dengan EDI membuat produsen, pemasok, dan pelanggan menjadi lebih dekat
satu sama lain. Otomatisasi data sumber dari aktivitas produk merupakan hal
penting dalam CIM karena itu bar code yang dapat dibaca oleh mesin dan
teknologi scanner merupakan komponen sistem yang penting.
4.Sistem
Pembayaran Electronik, merupakan sistem pembayaran elektronik. Sistem EFT
memungkinkan terjadinya perpindahan dana antar-organisasi secara elektronik
atas dasat instruksi pelanggan.Bang dapat terkait dengan aplikasi EDI
perusahaan.
Akuntan
dan Pengembangan Sistem Istilah sistem Informasi Akuntansi melibatkan aktivitas
pengembangan sistem.
Auditor
eksternal maupun Internal berhadapan dengan aktivitas pengembangan sistem pada
saat mereka mengevaluasi pengendalian sistem informasi sebagai bagian dari
penugasan audit suatu perusahaan.
Karakteristik Pengembangan
Sistem,dimana
memiliki tujuan umum analisis sistem secara ringkas yaitu:
1.Untuk
meningkatkan kualitas informasi.
2.Untuk
meningkatkan pengendalian internal.
3.Untuk
meminimalkan biaya,jika memungkinkan.
Pendekatan sistem merupakan suatu prosedur
untuk mengadministrasi proyek sistem. Tujuan pendekatan ini adalah untuk membantu
terlaksananya pengembangan sistem yang efektif dan teratur. Pendekatan ini
merupakan suatu proses yang terdiri dari enam tahap yaitu :
1.Menatapkan
tujuan system.
2.Menyusun
berbagai alternative solusi.
3.Meanalisis
system.
4.Desain
system.
5.Implentasi
system.
6.Evaluasi
system.
Cetak
Biru Proses Bisnis, dengan menggunakan cetak biru proses bisnis, perusahaan
menggunakan cetak biru standar industry atau yang berlaku umum dan bukanya
mendesain sendiri sistem perusahaannya. Banyak perusahaan memilih cetak biru
karena lebih efektif dan efisien daripada mendesain sendiri sistem mulai dari
nol. Perusahaan yang menjadi printis pendekatan cetak biru adalah SAP. Dimana
mengembangkan basis pengetahuan mengenai proses bisnis ribuan perusahaan yang
dapat dengan mudah diadaptasi dengan kebutuhan konsumen. Pertimbangan Perilaku dalam Pengembangan
Sistem, dimana menejemen, pengguna, dan personel sistem terlibat dalam
perancangan dan operasi suatu sistem informasi. Masalah pengelolaan proyek
pengembangan sistem, masalah organisasi, dan masalah teknis biasanya terjadi
dalam implementasi sistem. Sistem informasi yang menyebabkan perubahan relasi
kerja antar personel, mengubah deskripsi pekerjaan personel dan bahkan
perubahaan struktur organisasi secara formal. Kerjasama pengguna yang
diperlukan demi keberhasilan operasi sistem harus dipastikan sejak perancangan
sistem. Hampir semua aplikasi akuntansi merupakan kegiatan rutin organisasi.
Filosofi perancangan berorientasi pengguna mengindikasikan pentingnya sikap dan
pendekatan pengembangan sistem yang secara sadar mempertimbangkan seluruh
konteks organisasi. Pengguna perlu dilibatkan dalam perancangan aplikasi.
Output perlu dirancang dengan fokus pada kebutuhan pengambilan keputusan.
Pengguna harus dapat
memenuhi
tujuan dan karakter setiap output supaya output tersebut dapat dimanfaatkan
secara maksimal. Informasi Dan Keputusan Dimana suatu organisasi merupakan
sekumpulan unit pengambilan keputusan untuk mengejar suatu tujuan.
Secara konseptual, proses pengalokasian
sumber daya merupakan sarana bagi sistem organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengguna informasi akuntansi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar:
yaitu eksternal dimana mencakup pemegang saham, investor, kreditor, agen,dan
masyarakat luas dan sebagainya, pengguna eksternal juga menerima dan
memanfaatkan berbagai output dari sistem informasi akuntansi. Pengguna internal
terdiri dari para manager. Kebutuhan para manager tergantung pada level mereka
didalam organisasi atau pada fungsi tertentu yang mereka jalankan. Dimana ada
suatu diagram yang menekankan bahwa ada perbedaan kebutuhan informasi dan
tuntutan akan informasi pada berbagai level menejerial dalam suatu
organisasi. Sistem Organisasi Dimana sistem ini menyiratkan penggunaan
teknologi computer dalam suatu organisasi untuk menyediakan informasi bagi
pengguna. Dimana ada beberapa tipe sistem informasi yang memanfaatkan
computer yaitu :
1.Pemprosesan
data, pemprosesan data elektronik merupakan penggunaan teknologi computer untuk
menjalankan pemrosesan data transaksi suatu organisasi.
2.
SIM, menggambarkan penggunaan komputer untuk menyediakan informasi yang dapat
mendukung pengambilan keputusan manejer. Subsistem SIM Fungsional banyak
organisasi yang menerapkan konsep SIM dalam area fungsional dalam organisasi.
Sistem informasi pemanufakturan merupakan SIM yang menyediakan informasi untuk
digunakan oleh fungsi produksi.Sistem informasi daya menusia adalah SIM yang
menyediakan informasi yang berguna untuk fungsi personalia atau sumber daya
manusia.
3.
Sistem Pendukung Keputusan,dimana dalam sistem keputusan (DSS) data diproses
kedalam format pengambilan keputusan untuk memudahkan pengguna.DSS dirancang
untuk melayani kebutuhan informasi yang tidak rutin,spesifik,dan khusus
sedangkan sistem DP dirancang untuk melayaniu kebutuhan informasi secara umum. Sistem
pakar, adalah informasi yang berdasarkan pengetahuan mengenai area aplikasi
tertentu sehingga sistem tersebut dapat bertindak sebagai konsultan ahli bagi
pengguna akhir.
Sistem informasi eksekutif,dikaitkan dengan
kebutuhan informasi strategic menejemen puncak.Banyak informasi yang digunakan
menejer puncak berasal dari sumber lain diluar sistem informasi organisasi. EIS
juga memungkinkan dan memudahkan menejer puncak untuk mengakses informasi
tertentu yang telah diolah oleh sistem informasi organisasi. Sistem Informasi
akuntansi, dimana sisten berbasis computer yang dirancang untuk menstransformasi
data akuntansi menjadi informasi. Dimana memiliki cakupan yang lebih luas,
yaitu mencakup juga siklus pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi
informasi, dan pengembangan sistem informasi. Proses Bisnis Proses bisnis
adalah serangkaian tugas yang paling berhubungan yang melibatkan data, unit
organisasi,dan suatu urutan waktu yang logis. Proses bisnis ini dipacu oleh
kejadian ekonomi. Ada pun sembilan kelompok proses bisnis dasar yaitu:
1.
Logistik penjualan inboud(persediaan,pengendalian,retur ke pemasok)
2.
Logistik penjualan outband(proses order penjualan,pengiriman pesanan)
3.
Operasi(mesin,perakitan dll)
4.
Pemasaran(periklanan)
5.
Jasa (instalasi,reparasi)
6.Prokuremen
(pembelian,pemesanan)
7.Pengembangan
teknologi (sumber daya dan pengembangan)
8.Organisasi
dan menjemen sumber daya manusia(rekrutmen,peltihan)
9.Infrastruktur
perusahaan (akuntansi.perencanaan)
Proses
bisnis primer melibatkan aktivitas yang secara langsung menambah nilai bagi
produk perusahaan.Proses bisnis pendukung melibatkan aktivitas yang tidak
secara langsung menambah nilai produk.Rantai nilai adalah suatu cara pandang aktivitas
perusahaan sedemikian rupa sehingga memudahkan menilai keunggulan kompotitif
perusahaan. Siklus Pemrosesan Transaksi Aktivitas perusahaan dalam suatu
organisasi juga dapat dipandang dengan cara yang berbeda, yaitu dengan
pendekatan siklus transaksi. Siklus secara tradisional mengelompokkan aktivitas
suatu bisnis kedalam empat siklus akuntansi bisnis :
1.Siklus
pendapatan,kejadian yang terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas
lain dan pengumpulan kas yang terkait dengan distribusi tersebut.
2.Siklus
pengeluaran,kejadian yang terkait dengan perolehan barang dan jasa dari entitas
lain serta pelunasan kewajiban terkait dengan perolehan barang dan jasa
tersebut.
3.Siklus
produksi,kejadian yang terkait dengan tranformasi sumber daya menjadi barang
dan jasa.
4.Siklus
keuangan,dimana kejadian yang terkait dengan akuisisi dan pengolahan dana
termasuk kas.
Siklus
pemrosesan transaksi terdiri dari satu atau lebih sistem aplikasi.Sistem
aplikasi memproses transaksi yang saling terkait secra logis.Pada model siklus
transaksi,selain keempat siklus tersebut ada siklus kelima ayitu siklus
pelaporan keuangan dimana siklus ini mendapatkan data akuntansi dan data
operasi dari siklus yang lain serta memproses data tersebut sedemikian rupa
sehingga laporan keuangan dapat disajikan.
Proses Pengendalian Internal,dimana mengindikasikan tindakan yang
diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas dalam
organisasi
tersebut.Salah
satu tanggung jawab utama menejemen adalah stewardship. Elemen Proses pengendalian Internal, dimana pengendalian
ini merupakan satu proses yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang
rasional atastercapainya tujuan yaitu :
1.Efektivitas
dan efisien operasi perusahaan.
2.Reliabilitas
pelaporan keuangan.
3.Kesesuaian
organisasi dengan aturan serta regulasi yang ada.
Pengendalian internal juga menuntut adanya
pencatatan yang memadai dalam upaya menjaga kekayaan perusahaan dan menganalisis
pelaksanaan tanggung jawab.Konsekuensinya semua catatan harus memungkinkan
adanya pengecekan antara area pertanggung jawaban.Tanggung jawab untuk satu
transaksi yang berhubungan harus dibagi-bagi.
Pemisahaan fungsi-fungsi akuntansi, dimana penting untuk memastikan
bahwa tidak ada individu atau depertemen yang mengelola catatan akuntansi yang
terkait dengan operasi aktivitas mereka. Satu pendekatan yang lumrah adalah
mendelegasikan fungsi akuntansi ke controller dan fungsi keuangan ke tangan
bendahara. Fungsi Audit Internal,
menyadari bahwa pentingnya dan kompleksnya pengendalian internal yang memadai
dalam organisasi yang besar telah menyebabkan terjadinya evolusi audit internal
sebagai alat pengendalian atas semua pengendalian internal yang ada dalam
organisasi. Audit internal bertugas memonitor dan mengevaluasi kesesuaian
dengan kebijakan dan prosedur organisasi.